31.
Kuda adalah perwira
terbaik untuk merintangi bidak bebas
Berkat kemampuannya untuk melompati semua buah,
Kuda dianggap perwira terbaik untuk merintangi bidak bebas, karena jangkauan/jelajahnya
tidak terganggu oleh bidak itu sendiri.
Gajah adalah perintang terbaik kedua, terutama
jika diagonal yang berdekatan dengan bidak sudah terbuka.
32. Bidak mayoritas yang jauh dari Raja lawan adalah keuntungan
Bidak mayoritas adalah banyak bidak yang dimiliki
oleh seorang pemain pada satu sisi (sayap) melebihi banyak bidak lawannya.
Sebagai contoh, 2 melawan 1, 3 melawan 2, dll.
Dalam banyak kasus, bidak mayoritas menghasilkan
keuntungan ruang tetapi yang paling penting adalah bidak mayoritas selalu
menghasilkan bidak bebas, jika bidak itu dimajukan dengan benar.
33.
Serangan minoritas
Ketika salah satu pihak memiliki bidak mayoritas di
satu sisi maka pihak lawannya mungkin akan melakukan serangan minoritas.
Serangan ini dilakukan dengan cara memajukan
bidak untuk memaksakan pertukaran agar lawannya bersisa satu bidak terasing
atau bidak belakang.
34.
Hindari pertukaran
yang tidak perlu
Sebagai aturan umum, Anda harus mempertukarkan
perwira hanya:
o
ketika lawan memiliki inisiatif
o
ketika Anda berada dalam posisi terbatas
o
untuk melemahkan susunan (struktur) bidak lawan
o
ketika Anda memiliki keuntungan materi
o untuk menukarkan perwira pasif terhadap perwira aktif lawan
o untuk menyederhanakan posisi agar mencapai permainan
akhir yang lebih menguntungkan
o
untuk melenyapkan pertahanan lawan yang penting
35. Nilai perwira bervariasi sesuai dengan posisinya
Nilai perwira,
umumnya, konsisten terhadap jumlah petak yang dikuasainya karena semakin banyak petak
yang dikendalikan maka semakin mengancam lawan.
Posisi baik dari
suatu perwira bernilai jauh lebih tinggi daripada perwira lawan yang setara
yang menempati posisi buruk.
Secara umum, posisi baik dari suatu perwira memiliki
kualitas sebagai berikut: terlindung
(aman), memiliki mobilitas yang luas,
tidak mudah diserang, bekerja sama dengan perwira lainnya,
dan menyerang perwira atau bidak lawan.
Bersambung ....
Adjie Gumarang Pujakelana, 2013
-->
Tidak ada komentar:
Posting Komentar